Sabtu, 15 November 2014

TEORI BIAYA DAN KEUNTUNGAN

Teori Biaya

Teori Biaya memegang peranan penting dalam analisa prilaku konsumen, karena prinsip biaya yang seminimum mungkin untuk mencapai hasil yang maksimal.

pengertian biaya
biaya adalah Pengorbanan sumber daya yang diukur dalam nilai moneter, untuk mencapai tujuan, pada kurun waktu tertentu .
Biaya berdasarkan perubahan skala produksi (output) dibagi menjadi tiga yaitu :
  • Biaya tetap (fixed cost): biaya yang secara relatif tidak dipengaruhi oleh besarnya jumlah produksi (output).
  • Biaya tidak tetap (variable cost): biaya yang volumenya dipengaruhi oleh banyaknya output.
  • Biaya total (total cost): jumlah dari biaya biaya tetap dan tidak tetap (TC = FC + VC).

Biaya berdasarkan lama penggunaannya:
  • Biaya Investasi (investment cost): biaya yang kegunaannya dapat berlangsung dalam waktu yang relatif lama.
  • Biaya operasional (operasional cost): biaya yang dikeluarkan untuk melaksanakan  kegiatan-kegiatan dalam suatu proses produksi dan memiliki sifat habis pakai dalam kurun waktu yang relatif singkat.
  • Biaya pemeliharaan (maintenance cost): biaya yang dikeluarkan untuk mempertahankan nilai suatu barang investasi agar terus berfungsi.
Klasifikasi Biaya atas Dasar Fungsi dalam Proses Produksi
Biaya langsung (direct cost): biaya-biaya yang dikeluarkan pada unit produksi yang secara langsung berkaitan dengan pelayanan pasien
Mis: gaji dokter, obat-obatan,
Biaya tidak langsung (indirect cost): biaya yang dikeluarkan pada unit penunjang
Mis: gaji pegawai administrasi, ATK

Analisis Biaya

Suatu proses mengumpulkan dan mengelompokkan data - data keuangan untuk memperoleh dan menghitung biaya output/jasa dalam rangka mendapatkan biaya satuan.
Proses memiliah dan menklasifikasikan biaya bersasarkan sumber, jenis, dan pemanfaatannya
Proses pengalokasian semua biaya-biaya  ( investasi / operasional ) kepada pusat-pusat biaya ( cost center )  yang menghasilkan produksi     ( revenue center ).

Biaya Produksi

Biaya produksi dapat didefinisikan sebagai semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan- bahan mentah yang akan di gunakan untuk menciptakan barang-barang yang di produksi perusahaan tersebut. 
Setiap pengusaha harus dapat menghitung biaya produksi agar dapat menetapkan harga pokok barang yang dihasilkan. Untuk menghitung biaya produksi, terlebih dahulu harus dipahami pengertiannya.
Biaya produksi adalah sejumlah pengorbanan ekonomis yang harus dikorbankan untuk memproduksi suatu barang. Menetapkan biaya produksi berdasarkan pengertian tersebut memerlukan kecermatan karena ada yang mudah diidentifikasikan, tetapi ada juga yang sulitdiidentifikasikan dan hitungannya.
Biaya produksi yang di keluarkan setiap perusahaan dapat di bedakan dalam 2 jenis, yaitu :
  1. Biaya Ekplisit yaitu : Semua pengeluaran untuk memperoleh faktor-faktor  produksi dan input lain yang di bayar melalui pasaran (pembayaran berupa uang). 
  2. Biaya Tersembunyi yaitu : pembayaran untuk keahliaan keusahawanan produsen tersebut modalnya tersendiri yang di gunakan dalam perusahaan dan banguanan perusahaan yang di miliki.
Produksi, Produktivitas dan Biaya

Keputusan tingkat produksi bekaitan dengan tingkat poduktivitas dari faktor produksi produksi. Produktivitas yang tinggi dapat dicapai dengan biaya yang sangat minimum [ produktivitas dengan biaya mempunyai hubungan yang terbalik.]
Konsep Biaya Jangka Pendek
  • Biaya Total (Total Cost/TC) merupakan jumlah dari biaya tetap dengan biaya variabel.
  • Total Cost = Fixed Cost + Total Variable Cost
Biaya Tetap Total (Total Fixed Cost/TFC) adalah biaya yang besarnya tidak tergantung dari jumlah produksi, Mis. Biaya modal, gaji, sewa gedung dll.
Biaya Variabel (Total Variable Cost/TVC) adalah biaya yang besarnya tergantung dari tingkat produksi, Mis. biaya bahan baku, upah buruh.
Biaya Tetap Rata-rata (AFC)
AFC = TFC
              Q
Biaya Berubah Rata-rata (AVC)
AVC =  TVC
               Q
Biaya Total Rata-Rata (AC)
AC  =  TC   atau   AC = AFC + AVC
             Q 
Biaya Marginal
 MCn =   TCn – TC n-1
                 Qn – Qn-1
  • Kurva AVC dan AC dipotong oleh kurva MC pada titik terendah dari masing – masing kurva tersebut
  • Apabila MC < AVC ,maka nilai  AVC menurun ( berarti kalau kurva  MC di bawah kurva AVC,maka kurva AVC sedang menurun )
  • Apabila MC > AVC ,maka nilai  AVC akan semakin besar ( berarti kalau kurva  MC di atas kurva AVC,maka kurva AVC sedang menaik )

Macam - Macam Biaya
Biaya produksi
Biaya produksi adalah biaya yang berhubungan langsung dengan produksi produk tertentu. Biaya produksi terdiri atas biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik
Biaya administrasi
Biaya administrasi adalah biaya yang terjadi dalam rangka pengarahan, pengendalian, dan pengoperasian perusahaan.
Biaya pemasaran
Biaya pemasaran adalah biaya yang terjadi dalam rangka promosi suatu produk.
Biaya keuangan
Biaya keuangan adalah biaya yang berhubungan dengan perolehan dana untuk operasi perusahaan, misalnya biaya bunga.

Teori biaya produksi erat kaitannya dengan teori fungsi pengeluaran. Kedua-duanya membedakan analisisnya kepada jangka pendek dan jangka panjang. Kedua-duanya juga dipengaruhi oleh hukum produksi marjinal yang semakin berkurang
  • Jangka pendek yaitu : jangka waktu dimana sebagian faktor produksi tidak dapat di tambah jumlahnya.
  • Jangka panjang yaitu : jangka waktu dimana semua faktor produksi dapat mengalami perubahan. 
Biaya Produksi Dalam Jangka Pendek
  • Kalau dalam jangka pendek ada faktor produksi tetap dan faktor produksi berubah, maka dengan sendirinya biaya produksi yang ditimbulkan oleh proses produksi juga menyangkut biaya tetap dan biaya variabel.
  • Yang dimaksud biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tidak tergantung dari banyak sedikitnya jumlah output. Bahkan bila untuk sementara produksi dihentikan, biaya tetap ini harus tetap dikeluarkan dalam jumlah yang sama.
  • Yang termasuk dalam biaya tetap ini misalnya gaji tenaga administrasi, penyusutan mesin, penyusutan gedung dan peralatan lain, sewa tanah, sewa kantor dan sewa gudang. Dalam jangka panjang biaya tetap ini akan mengalami perubahan.
Biaya produksi dalam jangka panjang
Melihat hubungan antara larva biaya rata-rata jangka panjang dengan kurva biaya rata-rata jangka pendek perusahaan tersebut.
kita mendefinisikan jangka panjang sebagai suatu periode di mana seluruh input adalah variabel. Sehingga, seluruh biaya adalah variabel dalam jangka panjang (artinya, perusahaan tidak menghadapi biaya tetap).

Biaya Tetap Total (TFC)
  • Biaya variabel merupakan biaya yang besarnya berubah-ubah tergantung dari banyak sedikitnya output yang dihasilkan. Semakin besar jumlah output semakin besar pula biaya variabel yang harus dikeluarkan.  
  • Yang termasuk dalam biaya variabel ini adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, bahan bakar, listrik dsb. Biaya tetap dan biaya variabel ini jika dijumlahkan hasilnya merupakan biaya total. Jika digambarkan dalam kurva, maka pola biaya tetap total (TFC), biaya variabel total (TVC) dan biaya total (TC) dapat dilihat sebagai berikut:
Biaya Variabel Total (TVC)
  • Biaya variabel total (TVC) adalah biaya yang besar kecilnya mengikuti banyak sedikitnya output yang dihasilkan. Gambar yang menunjukkan bahwa kurva biaya variabel total terus menerus naik. Jadi semakin banyak output yang dihasilkan maka biaya variabel akan semakin tinggi.
  • Jika antara biaya tetap dan biaya variabel dijumlahkan, maka hasilnya disebut biaya total (TC). Jadi, TC = TFC + TVC. Total Cost (TC) berada pada jarak vertikal di semua titik antara biaya tetap total (TFC) dan biaya berubah total (TVC), yaitu sebesar n. 
LABA
Laba usaha adalah pendapatan perusahaan dikurangi biaya eksplisit atau biaya akuntansi perusahaan. Laba usaha berbeda dengan laba ekonomi, yaitu pendapatan perusahaan dikurangi dengan biaya eksplisit dan biaya implisit.
Ada tiga pendekatan perhitungan memaksimumkan laba yaitu :
  • Pendekatan Totalitas (Totality Appoach)
Pendekatan totalitas membandingkan pendapatan total (TR) dan biaya total (TC). Pendapatan total adalah sama dengan jumlah unit output yang terjual (Q) dikalikan harga output per unit.
Implikasi dari pendekatan totalitas adalah perusahaan menempuh strategi penjualan maksimum.sebab makin besar penjualan makin besar laba yang diperoleh. Pendekatan totalitas sering dipakai dalam kehidupan sehari-hari karena mudah dan sederhana.namun adapun kelemahan dari cara ini adalah:
  1. Sulit membedakan antara biaya variabel dengan biaya tetap.
  2. Pendekatan ini mengabaikan gejala penurunan pertambahan hasil (LDR) , oleh sebab itu pendekatan totalitas hanya dapat dipakai  bila usaha yang di analisis relatif sederhana.
Pendekatan Rata-Rata (Average Approach)
  1. Dalam pendekatan ini,perhitungan laba per unit dilakukan dengan cara  membendingkan antara biaya produksi rata-rata (AC) dengan harga  jual output (P).
  2. Keputusan untuk memproduksi atau tidak didasarkan atas perbandingan besarnya P dengan AC. Bila P lebih kecil atau sama dengan AC, perusahaan tidak mau memproduksi. Implikasi dari pendekatan ini adalah perusahaan atau unit usaha harus menjual sebanyak-banyaknya agar laba makin besar.
Pendekatan Marjinal (Marginal Approach)
Dalam pendekatan ini perhitungn laba dilakukan dengan membandingkan biaya marjinal (MC) dengan pendapatan marginal (MR). Laba dapat diketahui pada saat tercapai  MR= MC.
Dalam perusahaan koperasi, laba disebut sebagai Sisa Hasil Usaha (SHU). Menurut teori laba, tingkat keuntungan  pada setiap perusahaan biasanya berbeda pada setiap jenis setiap industri, baik perusahaan yang bergerak dibidang tekstil, baja, farmasi, komputer, alat perkantoran, dan lain – lain. Terdapat beberapa teori yang menerangkan perbedaan ini sebagai berikut :
  • Teori Laba Menanggung Risiko (Risk-Bearing Theory of Profit).Menurut Teori ini, keuntungan ekonomi diatas normall akan doperoleh perusahaan dengan resiko diatas rata-rata.
  • Teori Laba Friksional (Frictional Theory of Profit). Teori ini menekankan bahwa keuntungan menigkat sebagai suatu hasil ari friksi keseimbangan jagka panjang (long run equilibrium).
  • Teori Laba Monopoli (Monopoli Theory of Profit). Teori ini mengatakan bahwa beberapa perusahaan dengan kekuatan monopoli dapat membatasi output dan menekankan harga yang lebih tinggi daripada bila perusahaan beroperasi dalam kondisi persaingan sempurna. 
  • Teori Laba Inovasi (Innovation Theory of Profit). Dalam teori inovasi, laba yang diatas normal dapat timbul sebagai hasil inovasi yang berhasil. Walau demikian, perusahaan yang telah berhasil dalam inovasi tidaklah kebal dari njjserangan persaingan dari perusahaan-perusahaan imitator. Oleh karena itu, perusahaan perlu melakukan inovasi terus-menerus.
  • Teori Laba Efisiensi Manajerial (Manajerial Efficiency Theory of Profit). Teori ini menekankan bahwa perusahaan yang dikelola secara efisien akan memperoleh laba di atas rata-rata laba normal
KESIMPULAN
Teori Biaya memegang peranan penting dalam analisa prilaku konsumen, karena prinsip biaya yang seminimum mungkin untuk mencapai hasil yang maksimal.
Biaya produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan- bahan mentah yang akan di gunakan untuk menciptakan barang-barang yang di produksi perusahaan tersebut.
Laba usaha adalah pendapatan perusahaan dikurangi biaya eksplisit atau biaya akuntansi perusahaan. Laba usaha berbeda dengan laba ekonomi, yaitu pendapatan perusahaan dikurangi dengan biaya eksplisit dan biaya implisit.
Ada tiga pendekatan perhitungan memaksimumkan laba yaitu :
  1. Pendekatan Totalitas (Totality Appoach)
  2. Pendekatan Rata-Rata (Average Approach)
  3. Pendekatan Marjinal (Marginal Approach)

DAFTAR PUSTAKA
HM, Jogiyanto, Analysis dan Disain Sistem Informasi (Pendekatan terstruktur), Penerbit Andi Offset, Yogyakarta, 1995.
Davis S., David, System Analysis and Design A Structured ApproachMassachusette : Addison-Wesley, 1983, Module H.



1 komentar:

  1. Mohon direview artikel Menghitung tarif mesin per jam apakah cara memasukan biaya tenaga kerja tidak langsung sudah benar?

    BalasHapus